Pengantar
Di era digital saat ini, kemampuan mencari dan memilih sumber data yang terbuka, terpercaya, dan legal sangat penting bagi siswa agar dapat menggunakan informasi secara cerdas dan bertanggung jawab. Tidak semua data di internet valid atau bebas digunakan; karena itu, siswa perlu memahami cara menilai kredibilitas sumber, memastikan kebenaran isi, memperhatikan waktu pembaruan data, serta memeriksa legalitas penggunaannya agar tidak melanggar hak cipta atau privasi. Dengan kebiasaan ini, siswa tidak hanya terampil dalam mengolah informasi, tetapi juga menunjukkan sikap jujur, kritis, dan etis sebagai warga digital yang bijak.
A. Pengertian Data dan Sumber Data
Apa itu Data?
Data adalah kumpulan fakta, angka, simbol, teks, gambar, atau suara yang belum diolah. Data bersifat mentah dan tidak memiliki makna jika berdiri sendiri. Namun setelah diolah, data bisa menjadi informasi yang berguna untuk mengambil keputusan.
Contoh data:
Angka: 87.000, 82
Kata: “Laki-laki”, “2025”
Simbol: %, °C, cm
Apa itu Sumber Data?
Sumber data adalah asal atau tempat di mana data dikumpulkan. Sumber ini bisa berupa individu, dokumen, situs web, organisasi, atau alat tertentu yang menyediakan data.
Contoh sumber data:
Wawancara langsung
Website Badan Pusat Statistik (BPS)
Buku laporan tahunan perusahaan
Jurnal ilmiah atau hasil survei
Contoh data diolah dan dikumpulkan dari sumber data sehigga menjadi informasi:
Ada 82 peserta didik baru tahun 2025 bersekolah di UPTD SMAN 1 Bambaira
Indonesia dinobatkan sebagai orang terpendek di dunia dengan rata-rata tinggi badan 158 sentimeter, dengan memiliki tinggi rata-rata 166 sentimeter bagi laki-laki dan 154 sentimeter bagi perempuan. (sumber: rri.co.id)
B. Perbedaan Data Primer dan Data Sekunder
Dalam dunia riset dan pengolahan informasi, sumber data dibagi menjadi dua jenis utama:
1. Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti atau pengguna data dari sumber pertama. Biasanya belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Contoh data primer:
Wawancara langsung dengan pedagang di pasar
Hasil pengukuran suhu yang diambil sendiri
Observasi langsung perilaku konsumen
Ciri-ciri Data Primer:
Didapat langsung dari objek atau responden
Belum dipublikasikan
Biasanya lebih akurat dan sesuai kebutuhan
Membutuhkan waktu dan biaya untuk mengumpulkan
2. Data Sekunder
Adalah data yang sudah dikumpulkan dan dipublikasikan oleh pihak lain, kemudian digunakan kembali untuk keperluan analisis atau studi lanjutan.
Contoh data sekunder:
Data penduduk dari BPS
Statistik pendidikan dari Kementerian Pendidikan
Artikel jurnal ilmiah yang dipublikasikan
Ciri-ciri Data Sekunder:
Sudah tersedia di media tertentu (website, buku, jurnal)
Bisa diakses lebih cepat dan murah
Terkadang perlu dicek keakuratannya dan kesesuaiannya dengan kebutuhan
C. Jenis Sumber Data Berdasarkan Akses dan Legalitas
Sumber data juga dapat dibedakan berdasarkan kemudahan akses dan status hukumnya, yaitu:
1. Sumber Data Terbuka (Open Data)
Sumber data yang dapat diakses publik secara bebas, tanpa harus membayar atau meminta izin khusus.
Contoh sumber data terbuka:
Badan Pusat Statistik (BPS) – https://www.bps.go.id
Data.go.id – Portal data terbuka Indonesia dari berbagai instansi
Google Scholar – kumpulan jurnal ilmiah yang banyak bisa diakses gratis
World Bank Open Data – data global yang dibuka untuk umum
Ciri-ciri Sumber Terbuka:
Gratis diakses
Tersedia untuk umum
Diterbitkan oleh lembaga resmi
Biasanya dapat diunduh dalam berbagai format (pdf, xls, csv)
2. Sumber Data Tertutup (Closed Data)
Sumber data yang tidak dapat diakses bebas oleh publik, biasanya hanya untuk kalangan tertentu, atau perlu izin/biaya.
Contoh sumber tertutup:
Data internal perusahaan
Laporan penelitian yang belum dipublikasikan
Database akademik berbayar (misalnya: Scopus)
Ciri-ciri Sumber Tertutup:
Tidak bisa diakses bebas
Perlu otorisasi atau akun tertentu
Umumnya berbayar
Digunakan dalam lingkungan khusus (akademik, lembaga, perusahaan)
3. Sumber Data Legal
Data Memiliki Izin Penggunaan (Lisensi)
Misalnya data berlisensi Creative Commons, Open Data License, atau data yang secara eksplisit boleh digunakan untuk publik.
Jika data tidak memiliki izin jelas, penggunaannya bisa dianggap melanggar hukum.
Data Diperoleh dari Sumber Resmi atau Sah
Contoh: situs pemerintah, jurnal akademik terbuka, database resmi organisasi internasional (seperti WHO, UN, BPS, dll).
Mengambil data dari blog pribadi atau akun anonim bisa berisiko secara hukum.
Tidak Melanggar Hak Cipta (Copyright)
Data legal bukan hasil bajakan, bukan hasil salinan dari buku/artikel berbayar tanpa izin.
Misalnya, salinan PDF buku berbayar yang dibagikan tanpa izin penerbit adalah ilegal.
Menjaga Privasi dan Kerahasiaan
Legalitas juga menyangkut perlindungan data pribadi.
Contoh data ilegal: menyebarkan nama, alamat, nomor telepon orang tanpa izin.
Menghargai Etika Penggunaan Data
Legalitas tidak hanya soal hukum tertulis, tetapi juga etika akademik dan profesional, seperti:
Menyebutkan sumber (citation)
Tidak memanipulasi data untuk menyesuaikan hasil
D. Pentingnya Validitas Sumber Data
Data dikatakan valid ketika memenuhi kondisi-kondisi berikut:
1. Sesuai dengan Tujuan Pengumpulan
Data dianggap valid jika relevan dengan apa yang ingin diketahui atau diteliti.
Contoh: Jika ingin mengetahui minat baca remaja, maka data harus berasal dari responden usia remaja, bukan orang dewasa.
2. Diperoleh dari Sumber yang Dapat Dipercaya
Validitas ditentukan juga oleh sumbernya. Sumber terpercaya misalnya:
Instansi resmi: BPS, Kemendikbud, WHO
Jurnal ilmiah
Portal data terbuka resmi (misalnya: data.go.id)
3. Diperoleh dengan Cara yang Benar
Metode pengumpulan data harus tepat dan terukur. Misalnya:
Survei dilakukan dengan pertanyaan yang jelas
Observasi dilakukan secara langsung dan objektif
4. Konsisten dan Tidak Bertentangan
Data yang valid tidak menimbulkan kontradiksi. Misalnya, jika data jumlah siswa berbeda antara dua sumber, maka perlu verifikasi lebih lanjut.
5. Up-to-date (Terkini)
Data valid juga berarti tidak usang, terutama untuk data yang sifatnya dinamis seperti harga, tren teknologi, jumlah penduduk, dll.
E. Ciri-Ciri Sumber Data Terpercaya dan Tidak Terpercaya
Sumber Data Terpercaya:
Diterbitkan oleh lembaga resmi (BPS, WHO, Kementerian).
Penulisnya ahli atau akademisi.
Menyediakan rujukan/sumber data yang jelas.
Memuat data terkini dan logis.
Tidak memuat clickbait atau bias berlebihan.
Sumber Data Tidak Terpercaya:
Tidak jelas penulis/penerbitnya.
Tidak ada tanggal/tahun rilis.
Mengandung opini berlebihan tanpa data.
Terlalu sensasional atau emosional.
Diambil dari blog/media sosial pribadi tanpa dasar ilmiah.
F. Teknik Efektif Mencari Data Online
1. Gunakan Kata Kunci Spesifik
Contoh:
Daripada mengetik “jumlah penduduk”, ketik: “jumlah penduduk provinsi Sulawesi Barat 2024 site:bps.go.id”
2. Gunakan Operator Pencarian Google
site: untuk mencari di situs tertentu
Contoh: transportasi umum site:data.go.id
filetype: untuk mencari jenis file (PDF, XLS)
Contoh: data ekspor 2023 filetype:xls
Gunakan tanda kutip “”: untuk hasil lebih presisi
3. Fokus pada Situs Resmi
Prioritaskan:
BPS (Badan Pusat Statistik) -> https://www.bps.go.id/id
Data statistik nasional seperti kependudukan, ekonomi, pendidikan.
Kemdikbudristek -> https://www.kemendikbudristek.com/
Data pendidikan, kurikulum, kebijakan sekolah.
Kemenkes RI -> https://kemkes.go.id/id/home
Data kesehatan nasional dan informasi pandemi.
KPU (Komisi Pemilihan Umum) -> https://www.kpu.go.id/
Data pemilu, partisipasi politik.
Organisasi dunia (Unesco, WHO, Word Bank, IMF dan UNICEF)
G. Evaluasi Kualitas dan Relevansi Sumber Data
Gunakan metode evaluasi CRAAP:
Currency (Kekinian) : Apakah datanya terbaru?
Relevance (Relevansi) : Apakah sesuai dengan tujuan pencarianmu?
Authority (Otoritas): Apakah penulis atau lembaganya terpercaya?
Accuracy (Akurasi): Apakah datanya akurat, lengkap, dan ada bukti?
Purpose (Tujuan): Apakah datanya informatif, bukan manipulatif?
H. Pengolahan dan Penyajian Hasil Pencarian Data
Setelah data ditemukan, perlu dilakukan:
A. Pengolahan Data
Hitung, kelompokan, atau ubah ke bentuk yang mudah dipahami.
Gunakan tabel atau grafik jika perlu.
B. Penyajian Data
Data bisa disajikan dalam bentuk:
Tabel (untuk angka dan perbandingan)
Diagram batang/lingkaran/garis (untuk tren atau distribusi)
Infografis (kombinasi teks, gambar, dan grafik)
Presentasi slide (untuk laporan kelompok)
Ringkasan atau laporan naratif (untuk penjelasan akhir)
Kesimpulan
Sumber data yang valid dan legal adalah dasar dari pengambilan keputusan yang baik.
Tidak semua informasi online bisa dipercaya—perlu diperiksa asal dan keakuratan datanya.
Etika penggunaan data seperti menghormati hak cipta dan privasi sangat penting.
Gunakan teknik pencarian efektif dan evaluasi dengan kriteria CRAAP.
Setelah menemukan data, sajikan dengan jelas, ringkas, dan informatif.